TEMPO.CO, Jakarta - Pemegang lisensi Pizza Hut di Indonesia, PT Sarimelati Kencana Tbk. membalikkan kinerja keuangan menjadi untung Rp 60,76 miliar pada tahun 2021. Sebelumnya, perusahaan berkode saham PZZA ini mencatat kerugian hingga Rp 93,51 miliar pada tahun 2020.
Laporan keuangan perusahaan menunjukkan bahwa penjualan bersih PZZA turun 1,14 persen year on year menjadi Rp 3,41 triliun pada 2021. Sedangkan di tahun sebelumnya, penjualan bersih mencapai Rp 3,45 triliun.
Adapun berdasarkan segmen produk, penjualan makanan dan minuman PZZA kompak turun. Penjualan makanan turun 1,12 persen year on year menjadi Rp 3,25 triliun, dari Rp 3,28 triliun pada tahun sebelumnya. Sementara penjualan minuman terkoreksi 3,84 persen dari Rp 181,43 miliar pada 2020 menjadi Rp 174,46 miliar di 2021.
Turunnya penjualan PZZA kemudian diimbangi dengan penurunan pos pengeluaran. Beban pokok penjualan turun dari Rp 1,19 triliun menjadi Rp 1,16 triliun.
Di saat yang sama, sejumlah pengeluaran dalam beban usaha juga turun cukup signifikan. Beban penjualan turun dari Rp 2,16 triliun menjadi Rp 1,98 triliun.
Sementara itu, beban umum dan administrasi perseroan turun menjadi Rp 204,69 miliar, dari sebelumnya Rp 209,43 miliar. Hal ini yang kemudian mendorong PZZA mencetak laba operasi sebesar Rp 81,59 miliar, sementara pada tahun lalu perusahaan menanggung rugi operasi Rp 61,16 miliar.